Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Artikel
Kumpulan Tulisan Kami

Kamis, 30 Maret 2017

Proses Pembutan Kain/ Sarung Buton

 Buton merupakan salah satu pulau di ujung kaki pulau Sulawesi yang memiliki banyak keunikan baik itu dari segi  Historis , budaya, adat istiadat  maupun kerajinan tangannya. Salah satu keunikannya adalah  kerajinan tangan pada masyarakat buton seperti   Sarung Buton

Pembuatan sarung Buton memiliki beberapa tahapan yang bisa dibilang unik. Keunikannya dapat di lihat dari proses pembuatan sarungnnya yang masih sangat  Tradisional. Alat alat yang digunakan pun juga masih sangat tradisional. Sarung Buton memiliki ciri khas tersendiri dari semua sarung pada umumnya di nusantara. 

Mendengar kata sarung Buton ada baiknya teman teman datang berkunjun di salah satu desa di kabupaten Buton yaitu Desa Wabula. Disinai  bisa kita lihat bahwa Mayoritas  Ibu ibu Rumah Tangga   bekerja sebagai penenun kain/Sarung buton, seperti gambar di bawah ini




Biasanya mereka menggunakan Kolong rumah sebagai tempat untuk menenun. Disini juga teman teman dapat melihat proses pembuatan kainnya yang diawali dari menyusun sehelai benang menjadi beberapa benang sehingga menjadi  sebuah kain, proses proses penyusunan benang ini oleh masyarakat wabula biasa menyebutnya dengan  "Piunduri" seperti yang bisa kita lihat pada gambar di bawah ini:


  setelah melewati proses "Piundurui" maka tahap selanjutnya adalah menyatukan susunan benang tadi menjadi sebuah kain atau sarung yang biasa disebut dengan "Pimooru". Alat yang digunakan pada tahap ini adalah seperti Kusoli, tandekura, Kasulampanata, Bibita dll. Bisanya tahap ini memakan waktu selama kurang lebih 1- 2 minggu. setelah melalaui proses ini maka selanjutnya jadilah sebuah sarung yang utuh seperti yang dilihat  pada gambar di bawah ini

 untuk lebih mengetahui  jenis motif motif sarung buton nanti  dapat di lihat di postingan selanjutnya .....

Selasa, 21 Maret 2017

Mawar Tak Berduri

 

Bunga mawar yang indah dengan warna merona menyala seakan mampu mewarnai tempat itu. Aromanya yang wangi  semerbak seakan mampu menghipnotis makhluk disekitarnya. Keindahannya bagai suatu ilusi yang nyata, seakan mampu membawa jiwa yang suci menuju ke alam peristirahatannya.

Mawar indah itu bagai lentera dalam kegelapan malam yang sepi. Hujan dan mentari seolah berlomba untuk mencuri perhatiannya. Ia dipuja laksana seorang dewi. Namun ada yang berbeda dari mawar itu, ia tak berduri.
 
Saat itu aku tak tahu kenapa bisa terjadi, mawar yang indah itu tak dilindungi oleh duri disekitar tangkainya. Andai ada yang usil, maka sudah pasti mawar tersebut dengan mudah dicuri dari tempat peristirahatannya.

Sebelum aku tersadar dari khayalku, apa yang aku fikirkan seolah terjadi. Bagaikan tersambar petir disiang bolong, air mataku menetes tiada henti, sesal namun sudah terjadi. Aku teriak memaki sang takdir. Suaraku yang parau seakan memecah keheningan malam itu namun apa daya, takdirpun tak kunjung membalas teriakku malahan waktu kian menertawakanku.

Aku sedih tiada henti, kenapa takdir seolah tak adil kepadaku. Kehormatan gadisku yang cantik telah direnggut oleh bangsat bertampang malaikat. Memang julukan serigala berbulu dompa seakan kurang pantas untuk mendiskripsikan si bangsat itu. Andai aku tahu akhirnya seperti ini maka akan ku simpan ia di dalam peti berlapis besi dan diikat dengan rantai baja yang hanya aku yang dapat membukannya.

Namun dalam lamunanku aku tersadar, seolah akal berbisik kepada khayalku. Ketika itu hatiku yang gelap seolah mulai kembali ke warna asalnya. Iapun mulai berkata, bukan takdir yang tak adil kepadaku, bukannya waktu yang kian mengejekku namun aku lah penyebab dari bencana itu.

Andai dulu ku biarkan ia disinari oleh cahaya iman maka hal ini pasti tak akan pernah terjadi, walau ia terlihat cantik namun jiwanya seakan layu karna tak dapat berfotosintesis dengan sempurna. Andai ku sirami dan ku pupuki ia dengan ibadah dan amal saleh maka ia akan tumbuh kokoh dengan ditumbuhi duri yang tajam disekitarnya. Sehingga siapapun yang mendekatinya maka pasti akan terluka karena tertusuk oleh duri yang tajam itu.

Duri yang menjaga kehormatan seorang gadis itu tumbuh dengan disinari oleh cahaya iman serta disirami dan dipupuk dengan teratur. Air dan pupuk itu bagaikan ibadah dan amal saleh. Walau ia beriman namun ketika ia enggan mengaplikasikannya, rasanya percuma. Seolah iman bagaikan kata yang tak berarti ketika tak ada amalan yang mendukungnya. 

Jadi pesanku bagi para wanita, jangan jadi mawar yang tak berduri karena paras cantikmu akan layu seiring bergantinya sang waktu namun kehormatanmu tak akan sirna walau ajal menjemputmu.

Sebuah Perjalanan Melintasi Sang Waktu


(catatan 22 maret 2016)




Sore itu kami tiba di Bandara Sultan Hasanudin Makassar pada pukul 17.45 WITA, setelah melakukan perjalana selama kurang lebih satu jam dari Kendari, cahaya remang remang sang mentari   sore itu itu seakan mengatakan  selamat datang  di kota Daeng ( Makassar) kepada kami, di tamabah dengan hawa  Kota Makassar yang cukup dingin sore itu seakan menjadi pertanda bahwa sebentar lagi sang penguasa siang akan meninggalkan peraduannya,cukup melelahkan memang tapi itu tidak menjadi hambatan buat Kami  untuk melanjutkan perjalanan menuju tujuan terakhir yaitu Bandara soekarno-Hatta Jakarta. setelah melakukan check in dan dan melewati pintu pemeriksaan  kemudian kami diarahkan menuju Ruang tunggu untuk menunggu pengumuman keberangkatan selanjutnya. ya, menunggu lagi , itulah suatu pekerjaan yang sangat menyebalkan ,  saya teringat dengan lirik lagu dari band asal Kendari  “Zifilia” yang liriknya  “menungggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku” Kira-kira begitulah  gambaran perasaan kami  yang sedang  Duduk di Ruang Tunggu 


 Setelah lama menunggu tiba tiba terdengar  pengumuman bahwa Penerbangan dengan Rute Makassar-Jakarta silahkan menuju Gate 6. Rombongan kamipun mulai bergegas menuju gate 6 sambil masing menyodorkan Boarding Pass pada petugas, tidak terasa sebentar lagi kami akan meninggalkan Makassar dan akan segera tiba di Jakarta. kami mulai memasuki Burung Besi yang bertuliskan  LION  AIR   dan  nantinya burung besi inilah yang   akan membawa kami menuju  Sang Ibu kota Indonesia. burung besi itu mulai mengerahkan seluruh kekuatanya untuka lepas landas dan akan membawa kami terbang melintasi angkasa bersama indahnya sang mentari sore,  saya mulai melirik jam tangan dan  saat itu menunjukan pukul 18.00 Wita, yang Berarti  kami akan segera meniggalkan kota  daeng yng terkenal dengan uang “Panainya”. selamat tinggal kota Daeng 


       Langit sore itu Nampak begitu indah, Saya sangat bersyukur karena perjalanan kali ini ditemani oleh angin dan awan sore yang berarak-arakan menemani sang mentari kearah barat  , searah dengan perjalanan saya menuju kearah barat Indonesia tepatnya pulau Jawa. setelah  pramugari selesai mempraktekan simulasi keselamatan selama di  pesawat , masing masing penumpang mulai sibuk dengan kegiatanya, kali ini saya duduk tepat disamping jendela sang burung besi,  dengan jelas saya  memandang  langit sore  dengan  awan merahnya  saling berkejar kejaran tanpa lelah menemani sang mentari yang sebentar lagi akan pergi  di telan waktu  ,   Indah sekali, Betapa bagusnya ciptaan tuhan pada sore ini, seakan menjadi pertanda kebesaran tuhan sang pencipta alam semesta 


         Sang Waktu terus bergulir dengan lancarnya , terdengar pengumuman dari Pramugari bahwa 15 Menit Lagi  sang burung besi akan segera mendarat,  pertanda bahwa   sebentar lagi kami akan tiba di tempat tujuan, sang burung besi dengan gagahnya mulai melintasi langit Kota Jakarta yang berkilaun diterangi oleh lampu lampu jalan dan bangunanan  , mata sayapun begitu dimanjakan dengan pemndangan ini , tidak terasa tibalah saatnya sang burung besi ini mulai mengayunkan kakinya untuk segera mendarat, Alhamdulillah akhirnya Kami tiba dengan selamat , setelah mengemasi barang saya beserta rombongan mulai bergegas menuju pintu kedatangan  Tiba- tiba saya terkejut  melihat jam dinding yang menunjukan Pukul 18.00,  itu artinya perjalanan saya tadi dari Makasar ke Jakarta  tidak memakan waktu, saya mulai bingung dengan kejadian  ini, apakah mungkin ini efek dari perpindahan waktu dari WITA ke  WIB atau ada kemungkinan yang lain  , ada baikanya persoalan kita tanyakan saja pada  sang penemu teori relativitas  “ Robert Einstein


Bersambung.....!!


Pukul 3 Sore

Sontak saja, Lamunan ini terbawa tenggelam pada seberkas cahaya yang sedang berpamit pulang. Mengingatkan tentang sebuah peristiwa yang tak sempat di rekap oleh mata namun mengisahkan sebuah kenangan. Belum terlalu lama, namun efeknya tengah mengada. Entah dari mana asalnya, seperti terjangkit virus kegalauan.
...
Mencoba menerka atas apa yang sedang dirasakan. Tentang sebuah pertemuan tanpa tatap muka apalagi tatap mata yang memberi bekas entah apa. Sesuatu yang muncul begitu saja di dalam hati. Kemudian sesuatu itu berkontraksi hingga memicu akal untuk bergerak, mencoba memecahkan sebuah misteri.
Sungguh..
seperti ingin bersin namun tak bersin, Rasanya sesakkk. 



.......
........
Ahh,, Sebuah bola mata hitam, tidak sipit, tidak juga bulat, berbadan tinggi kira-kira tiga seperempat tinggi gawang sepak bola. Berkulit hitam, Wajahnya tidak memanjang namun rahangnya turun kebawah. Kurang lebih gambarannya seperti itu.
...
Aneh memang sebuah gambaran yang tanpa dikisahkan terlebih dahulu oleh mata, bergerilya siang dan malam, keluar dan masuk begitu saja, tak kenal waktu. seperti hati dan pikiran ini miliknya saja. Masuk tanpa permisi apalagi memberi isyarat atau mengucapkan salam, sama sekali tidak. 
Mengunci rapat-rapat ingatan tanpa memberi sedikit ruang untuk berfikir, bukankah itu sebuah penyiksaan secara perlahan,.
Bukankah itu sebuah keegoisan.
...
...
Mengapa tak diketuk terlebih dahulu pintu yang sedang tertutup rapat. Setidaknya katakan padanya apa yang sedang kau cari. Jika kau ingin bertamu, bukankah seorang tamu harus menghargai pemilik rumah agar dapat diberi ruang. Lagi pula ini sudah hampir magrib untuk sebuah jam kunjung, Namun kau tetap saja memaksa.
...
Sekali lagi kukatakan, bukankah itu sebuah keegoisan.



Kendari,  21 maret 2017
Rita Meidian          

Jumat, 17 Maret 2017

Controversy National Exam in Indonesian

National exam or UN (ujian nasional ) in Indonesian is one  of the ways to  evaluating student ability  who carried out by government and following  national standart . Now  Mendikbud (Culture and Education Minister) muhadjir effendi  will be stopped accomplishing UN or  we can call UN Morotarium.  if president jokowi agree with that so accomplishing UN Morotarium would be started at 2016/2017.of course into  education world  have become hot news , remembered that  UN has became  evaluation to  student learning in  education. and than , the result of   national exam students ever became    the only standart  of graduation. the problems above appeared more of statement pro and contra  in society,  Because they are not considering the learning process of students for three years and always to depend of that only three days implementation of the UN.
but in this article  I just to  only focus for  two argument that is argument from   education  observer of  Arief Rahman who pro with problem and the other one is argument from Bali governor Made Mangku Pastika that contra with problem
according to Arief Rahman ( education observer) statement is 
Kita ini lulus-tidak lulus dengan satu standar, apakah adil? Kalau daerah terluar, yang guru SD-nya hanya tiga, disamakan dengan Jakarta, saya katakan tidak adil. Kelulusan tidak boleh ujian nasional tapi ujian sekolah yang evaluasi anak, berdasarkan potensi anak di daerah masing-masing," kata pengamat pendidikan Arief Rachman saat dihubungi detikcom, Senin” (28/11/2016) 
  
(we are graduted or not with only one standart, that’s fair? if  region outside, that have elementary teacher only three, and same as with Jakarta, I say that not fair. Graduation  had not  UN, but UN that would  evaluate to student base on the ability in own region) 
 and  He  say that  implementation of UN as passing standart is fallacie. arief say that UN just  only for mapping to all  region in Indonesian 
and contractdicting with  Made Mangku Pastika (Bali Governor ) statement is
Kan belum diputuskan ya, baru wacana. Ya, saya harapkan sih diambil keputusan yang sebaiknya, karena bagaimanapun kita perlu standar nasional," kata Pastika di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Rabu (30/11/2016) ( that is not finish yet, just only discourse ,ya I hope they can take  a good adjucated, because  we need national Standart ) 
 and according him we are needed national education standart for  prepare human resources to compete  in global, I sure government can take a good solution about  this problem  
to sum up the  statement above I had said that during  several years UN  doing in Indonesian, always become debate and  controversial in society. In  a side  society that agree with it, because. we can’t to equal national standar in eacho ther  region   that no fair. and  the other side of society that disagree with it, because  we need to national standart , with national standart we can evalutate student ability
I can give conclusion to you that we must   support the UN morotarium, because implementation of UN had spent more fund and than during the UN doing national standart still low until now   

Sejarah Wabula dan Khaun Sin Khang (Dungkuchangia)

Khau Sing khan adalah Nama seorang perwira tinggi atau panglima tentara kavaleri kekaisaran china berkebangsaan mongol yg di kenal oleh orang buton dengan gelar "Dungkuchangia"

Menurut sejarah khau Sing khan di utus oleh oleh kubilai khan untuk menghukum raja singasari. Kaisar china kubilai khan dari dinasti mongol mengirim satu armada laut yg sangat besar ke jawa (singasari) Untuk menghukum kertanegara karena dengan berani menolak suatu permintaan dari kaisar china untuk tunduk di bawah kekuasan ke kaisaran china. Maka dikirimlah 200000 pasukan tentara Tar tar yg di pimpin oleh 3 panglima yaitu : Ike Matsu (panglima angkatan laut china) Shi Piy (panglima angkatan darat china) dan Khau Sing khan (panglima pasukan berkuda china). Akan tetapi pasukan tersebut dimanfaatkan oleh raden wijaya (pendiri kerajaan majapahit) untuk menaklukkan singasari di bawah pimpinan jayakatwang. Setelah berhasil mengalahkan jayakatwang Ternyata raden wijaya berkhianat dan membantai semua pasukan kavaleri dari china 
 
Jenderal khau Sing khan berhasil lolos dari pembantaian itu dan segera melarikan diri ke pulau Buton tepatnya di wabula pada pertengahan tahun 1293 M. Ditempat itulah kemudian khau Sing khan menikah dengan seorang putri parabhela wabula bernama "Wa Dawaho" 

Kemudian beberapa sultan buton mengambil selir di wabula dengan mengingat sejarah penting khau Sing khan (dungkuchangia). Generasi wanita di daerah itu Di kenal berkulit putih karena adanya asimilasi dengan orang china tersebut. Tempat itu Disebut "Wabula" karena penduduknya kebanyakan berkulit putih dan sawo matang. Menurut bahasa wolio wabula berasal dari kata "bula" yang berarti putih dan tambahan "wa" yg menunjukan perempuan.
Generasi dari hasil perkawinan itu merupakan fakta ilmiah tentang kebenaran bahwa di tempat itu pernah terjadi asimilasi dengan etnis berkulit putih. Hal itu memprkuat argumen bahwa khau Sing khan bersama rombonganya yg berkulit putih mendarat di wabula dan tinggal menetap serta kawin di tempat itu. 

Khau Sing khan sendiri mempunyai beberapa Gelar Nama di antara nya di daerah lapandewa dan batauga disebut "Mia mosega" dan di wabula dan wasuemba disebut "La buku torende". Disana dia sangat di segani dan terkenal digjaya,piawai ,Ahli strategi, negarawan di negeri nya dan sebagai panglima kekaisaran china yg terkenal tinggi kebudayaannya. 

Oleh karena ketenaran namanya di kalangan masyarakat buton, maka khau Sing khan tidak mendapat kesulitan apapun untuk mendirikan kerajaan sesuai cita-cita nya. Pada tahun 1298 yaitu setelah 5 tahun keberadaan nya di buton khau Sing khan berhasil mendirikan kerajaan "Tobhe tobhe". Wilayah kerajaan Tobhe Tobhe meliputi labhlawa,wabhorobo, burukene, wabula, lapandewa, rongi sempa sempa,kaindea,wurugana, busoa, wawoangi,lakaposuncu, bola, burangasi,wapulaka, katilombu, lipu, malanga, wakaokili watiginanda, kambe kambero, masiri, siompu, kadatua laboora, sampai kalotoa kepulauan karompa. Sejak saat itu Khau Sing khan telah memakai gelar "dungkuchangia"

Pengaruh kerajaan Tobhe tobhe dalam perkembangan nya sampai ke kerajaan kamaru dan todanga sebagai kerajaan tetangganya. Kerajaan kamaru dan todanga di buton Utara berdiri sendiri tidak bergabung dgn kerajaan Tobhe Tobhe kecuali kerajaan batauga.

(Sumber : Buku " Demokrasi Lokal Darul Butuni '' Karya LM Syarif Ma'mum )

Sepak Terjang Sultan Murhum di kerajaan Mekongga (Konawe)

Pada akhir tahun 1525 murhum berkunjung kekerajaan konawe untuk menjumpai neneknya, Wasitau, yaitu anak raja mekongga Sabulombo dari perkawinannya dengan Wungabae yang sedang sakit karena umur yang sudah lanjut. Dalam kunjungannya tersebut murhum yang sudah terkenal sebagai pahlawan yang berhasil membunuh La Bolontio mendapatkan kepercayaan dari Raja konawe Oheo untuk memimpin perutusan perdamaian kerajaan konawe menyelesaikan sengketanya dengan kerajaan mekongga. 

        Demikian atas permintaan raja konawe Oheo Murhum memimpin beberapa Anakia perutusan kerajaan konawe menemui raja kerajaan mekongga Teporambe yaitu pada tahun 1526 yang kebetulan saudara kandung neneknya Murhum yang bernama Wasitau.
Dalam 2 hari perjalanan tibalah tibalah perutusan dimowewe dan disanalah perutusan dapat menemui raja mekongga bersama rombongannya yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke tanggetada wilayah selatan kerajaan mekongga.

      Kedatangan rombongan perutusan menimbulkan rasa heran dan curiga raja Mekongga Teporambe, tetapi diterima dengan baik sebab dipimpin oleh murhum atau Lakilaponto sebagai orang yang dipandang netral dalam sengketa antara kerajaan konawe dan kerajaan mekongga yang juga kebetulan termasuk cucunya. Dalam suatu kesepakatan yang telah direncanakan oleh kedua belah pihak diaturlah pertemuan untuk membicarakan maksud baik kedatangan perutusan raja konawe yang dipimpin oleh Murhum. Dalam suatu pertemuan yang kemudian diadakan, Murhum sebagai pemimpin perutusan dari kerajaan konawe mengemukakan maksud dan tujuan raja konawe Oheo untuk menyelesaikan sengketa antara kedua kerajaan.
      Berbagai tanggapan dan penolakan perdamaian muncul dari para pejabat tinggi kerajaan Mekongga, tetapi dengan bijak dan dengan berbijak pada filosofi "kalo" sebagai simbol persaudaraan kebangsaan tolaki-mekongga maupun terhadap kerajaan buton, muna dan kerajaan lainnya
 di mana akhirnya kedua belah pihak kembali sadar dan berhasil menetapkan kesepakatan perdamaian antara kedua kerajaan.

         Inilah peristiwa pertama yang memperkenalkan peradaban "kalo" sebagai simbol persaudaraan antar kerajaan yang bukan saja berlaku antara sesama tolaki, mekongga dan moronene, tetapi juga meliputi kerajaan di sulawesi tenggara. Peristiwa perdamaian itu terkadi pada bulan Rabiul Awal 932 Hijriah tahun 1526.

      Usai pertemuan perdamaian itu Raja Mekongga Teporambe mengikat pula kesepakatan persahabatan dan hubungan perdangan dengan kerajaan buton.Murhum bersama rombongan perutusan tiba di kembali di konawe dan menyampaikan hasil pertemuan bahwa telah terjadi kesepakatan perdamaian dengan kerajaan mekongga, Raja konawe Oheo amat bersuka cita.
Oleh sebab itu atas jasa-jasa Murhum Raja Konawe memberikan beberapa unugerah kehormatan yaitu sebagai:
  1. Dinobatkan sebagai raja dengan gelar " Halu Oleo" 
  2. Dinobatkan sebagai putra bangsa tolaki dengan gelar "Anakia" La Tolaki 
  3. dikawinkan dengan putri raja konawe, Anawai Angguhairah. 
  4. Gelar kehormatan "HALU OLEO" menurut persepsi di buton di berikan karena Murhum mampu menyelesaikan sengketa kerajaan konawe dengan kerajaan mekongga dalam jangka waktu 8 hari. 
  5. Gelar kehormatan Latolaki di berikan oleh raja konawe adalah pengakuan terhadap murhum sebagai putra suku tolaki dari golongan bangsawan atau "Anakia" karena hubungannya dengan wasitau cucu Buburanda. 
  6. Dikawinkanlah dengan putri raja konawe Anawai Angguhairah adalah suatu perhargaan pengakuan kepada Murhum sebagai Raja yang kemudian menurunkan keturunan Raja-raja konawe. Bahwa dalam perkawinan ini sebagaimana di ketahui Murhum memperoleh 3 (tiga) putri yaitu:  
  • Wa Ode Poasia 
  • Wa Ode Lepo-lepo 
  • Wa Ode Konawe
        Dari hubungan perkawinan inilah sehingga generasi kaum tolaki yang berkaitan darah dengan Murhum mempunyai hubungan genealogis dengan Raja-raja Majapahit, kekaisaran China, dan sultan2 buton melalui garis keturunan Murhum.
 ( sumber: buku " Demokrasi Lokal Darul Butuni" karya LM Syarif Ma'mum ) 

Belajar Organisasi Dari Sholat

 
 
Sholat bagi orang muslim merupakan ibadah terpenting dan menjadi dasar atau fondasi keimanan seorang muslim. Sholat sendiri masuk dalam rukun islam sehingga ketika orang tidak sholat maka kadar keislamannya patut diragukan. Selain menjadi dasar agama, sholat dapat menjadi sebuah pelajaran dalam kehidupan khususnya kehidupan berorganisasi, antara lain:

1. Disiplin dan Mampu Manajemen Waktu
Sholat mengajarkan kita untuk disiplin dan selalu menghargai waktu. Sehingga ketika kita bisa menjaga sholat kita maka otomatis kita sudah terlatih menjadi pribadi yang disiplin. Selain itu sholat pula melatih kita dalam memanajemen waktu, dalam hal ini kitalah yang harus menguasai waktu bukanlah waktu yang menguasai kita. Manajemen waktu disini yaitu kita harus mampu membagi waktu dunia dan akhirat, antara kebutuhan jasmani dan ruhani. Karena seorang muslim tak hanya mengejar hanya dunia saja atau akhirat saja namun seorang muslim sejatinya harus mampu mengimbangi antar dunia dan akhirat. Ibadah merupakan bekal kita dalam kehidupan akhirat yang abadi namun kita tak bisa melupakan kebutuhan duniawi karena tanpa memenuhi kebutuhan duniawi niscaya kebutuhan ruhani pula dapat terabaikan. Hal ini telah termaktub dalam firman Allah pada surah Al-Qashas: 77:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(Q.S. al-Qashas:77)
Dalam berorganisasi kedisiplinan merupakan kunci terpenting yang terlihat mudah namun sulit diaplikasikan dan terkadang kita sering mengabaikannya. Misalnya saja waktu rapat yang selalu molor, walau terlihat enteng namun dampaknya sangat besar antara lain:
  • Memicu Kemalasan Peserta Lainnya. Hal ini sangat berbahaya karena jika hal ini tidak diantisipasi maka setiap pertemuan rapat pasti akan terus ada yang molor waktu.
  • Jika ada yang terlambat maka sudah pasti proses rapat akan terganggu sehingga pembahasan kurang optimal.
  • Kurang tersebarnya informasi mengingat kehadiran peserta yang tidak menentu.
Selain mengajarkan kita untuk disiplin, sholat juga melatih kita dalam memanajemen waktu. Sebenarnya ini juga menjadi masalah utama bagi kader organisasi khususnya dalam lingkup mahasiswa. Demi kepentingan organisasi misalnya kuliah jadi terabaikan atau ada pula yang lebih mementingkan akademiknya saja tanpa berorganisasi. Sedangkan jika dipikir, akademik itu diumpamakan sebagai bekal untuk keilmuan kita sedangkan berorganisasi bisa dikatakan sebagai bentuk dari realisasi ataupun aktualisasi ilmu kita yang diperoleh dalam bangku kuliah pada kehidupan sosial khususnya. Sehingga jika kita mampu menyatu padukan keduanya, insyaallah kita dapat menjadi pribadi yang berkualitas.

2. Tertib
Tertib yang dimaksud yaitu sesuai aturan dan teratur yang dimana pada saat berwudhu hingga akhir sholat kita dilatih untuk tertib. Dalam berwudhu maupun sholat kita selalu mendahului apa yang mesti didahului dengan teratur apabila kita mendahului apa yang tidak semestinya maka dipastikan bahwa sholat kita tidaklah sah. Begitu pula dengan kehidupan berorganisasi, kita dituntut untu tertib baik dalam administrasi, dalam perencanaan, dalam pelaksanaan kegiatan dan lain sebagainya demi tercapainya sebuah tujuan. 

3. Imam dan Makmum
Imam dan makmum disini tidak bisa kita lewatkan karena merupakan bagian pembahasan terpenting dalam artikel ini. Imam dalam sholat dapat kita umpamakan sebagai pemimpin atau ketua organisasi, yang dimana fungsi imam disini sebagai pengayom maupun pemandu berjalannya sholat dan tanpa adanya imam mustahil pelaksanaan sholat berjalan dengan baik. Berbeda dengan bos, imam sebagai pengayom dan bukan pesuruh jadi dapat kita katakan seorang pemimpin disini bukan hanya bisa menyuruh namun bisa menjadi seorang guru yang dapat membimbing anggotannya dan kepemimpinan seperti ini dikenal sebagai kepemimpinan paternalistik. Imam disini memiliki tanggung jawab yang besar dalam proses berjalannya sholat sehingga dalam organisasi pemimpin harus menjadi figur yang visioner dan dituntut untuk menahkodai organisasinya dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Namun sebagai manusia biasa pemimpin juga pastilah memiliki kesalahan sehingga dalam sholat apabila imam keliru dalam membaca ayat maka makmum wajib untuk membenarkan bacaan tersebut. Hal ini menarik dan perlu dicontoh, karena dalam kehidupan masyarakat umumnya kita hanya kritis namun jarang memberikan solusi demi kemajuan instansi kita. Abu Bakar As-Siddiq dalam pidatonya ketika terpilih menjadi khilafah pernah berkata bahwa:
Amma ba’du, wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku telah diangkat sebagai pemimpin kalian meski aku bukan yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik, dukunglah saya. Sebaliknya jika aku berbuat salah, luruskanlah saya.
Dari pidato beliau kita dapat menyimpulkan bahwa pemimpin itu tidak mutlak benar namun apabila ia salah maka anggota wajib untuk menasihatinya demi tercapannya organisasi yang berintegritas. Anggota juga jangan hanya tau mengkritik namun harus memberikan solusi pula karena sebuah perubahan bukan hanya ditentukan oleh segelintir orang namun kalau bisa harus semuanya. Dalam sholat adapula makmum yang menjadi syarat mutlak dari sholat berjamaah. Makmum disini terdiri dari satu hingga banyak orang dan makmum disini diwajibkan harus mengikuti bacaan maupun gerakan imam.

Imam dan makmum merupakan hal yang perlu kita contoh dalam kehidupan berorganisasi kita. Yang menarik disini bahwa walaupun imam hanya seorang yang tidak memiliki jabatan dalam kehidupan duniawi dan makmumnya merupakan pejabat tinggi namun makmum harus mengikuti imam dalam sholat. Pernah saya menonton tayangan sholat idul fitri di televisi yang diikuti oleh presiden dan para pejabat negara yang dimana para petinggi negara tersebut menjadi makmum dan berposisi dibelakang imam. Hal yang harus kita renungkan dalam sholat yaitu kita bersujud sama rendahnya dan berdiri sama tingginya yang berarti kedudukan kita semua sama antar manusia dimata Allah kecuali kadar keimanan dan ketaqwaan kita. Kalau menurut saya pribadi bahwa:
Cintailah dan puja pemimpinmu apa adanya karena ketika terlalu berlebihan maka sama halnya kita mengikuti kebudayaan komunis ataupun kebudayaan politeis (musyrik) yang terlalu menjunjung ciptaannya dibanding sang pencipta.
Islam pula mengajarkan kita sebagai pribadi yang rendah diri karena menurut kaum tassawuf bahwa kedudukan kehidupan duniawi hanya menjadi kulit dari kehidupan akhirat yang hakiki. Jadi ketika kita diberi amanah ataupun kedudukan maka janganlah kita sombong karena Nabi Sulaiman AS, Nabi Yusuf AS, dan Rasulullah SAW diberi amanah dan menjadi pemimpin umat langsung dari Allah SWT namun walau demikian mereka menjadi insan yang rendah diri dan patut kita contohi dalam kehidupan kita.

4. Obat Hati dan Jiwa
Sholat merupakan obat hati dan obat jiwa andai kita tak sholat maka ketika kita diberi kedudukan tak akan ada rasa kebahagiaan dan kesyukuran kita malahan kita hanya menjadi pribadi materialistis dan menjadi pemimpin yang dzolim sehingga hal ini sangat dilaknat Allah. Selain menarik hikmah duniawi dari sholat mestinya kita juga harus sholat agar lebih memaknai arti sholat dalam kehidupan kita. Sholat pula memberikan ketenangan bagi kita, sehingga hal ini memberikan dampak positif dalam organisasi yaitu dalam pengambilan keputusan kita tidak mesti tergesa-gesa karena ada yang katakan bahwa tergesa-gesa merupakan cara syaiton dan hal tersebut pula tak akan menghasilkan output yang baik.

Mungkin hanya ini yang dapat saya berikan dari hasil taffakur saya setiap malam dalam sebuah kamar yang gelap namun saya selalu mencari sebuah cahaya dari akal dan hati yang Allah berikan kepada saya. Semoga tulisan ini dapat berguna bagi kita semua terkhusus bagi saya pribadi dalam menjalankan amanah organisasi yang harus saya jalankan.

Serunya Kegiatan Rapat Kerja HIPPMA LASWABUL Kendari

 
Rapat kerja merupakan salah satu kegiatan urgen dalam sebuah organisasi yang dimana dalam kegiatan ini membahas perencanaan kegiatan yang akan mewarnai organisasi tersebut. Rapat kerja sendiri bagai tempat bermimpi dan bercita-cita para generasi HIPPMA Laswabul Kendari yang dimana pada kegiatan ini terjadi banyak kejadian menarik sekaligus menegangkan khususnya dalam proses persidangan. Ketegangan sudah mulai dirasakan dari pembahasan Tata Tertib (TATIB) yang mengundang perdebatan antara peserta maupun pimpinan sidang.

Rapat kerja X HIPPMA LASWABUL Kendari dilaksanakan pada tanggal 4-5 Maret 2017 bertempat di Bintang Samudera. Kegiatan ini bertema "Mentransformasi Semangat Berbudaya Melalui Gagasan Perubahan dalam Membangun Daerah. Tema ini diangkat mengingat pentingnya para generasi muda dalam menjaga serta memajukan kebudayaan daerahnya. Sebagai sebuah kerukunan pemuda, pelajar dan mahasiswa Wabula di Kota Kendari, sudah sepantasnya menjadi kewajiban pengurus HIPPMA LASWABUL Kendari dalam mengangkat dan memperkenalkan kebudayaan Wabula, melalui program kerja yang telah dibahas dalam Rapat Kerja.

1. Penggalangan Dana


Dana kegiatan ini diperoleh dari uang kas yang berasal dari sisa anggara Musyawarah Besar, selain itu juga dana diperoleh dari kegiatan bazar di Warkop Idaman dan dari hasil jualan kue pada beberapa instansi pemerintahan yang berada di Kota Kendari.

2. Rapat Panitia
Demi kelancaran kegiatan, maka dilakukan beberapa kali rapat panitia yang membahas teknis kegiatan serta persiapan yang akan dilakukan. 
 
3. Persiapan Konsumsi


4. Proses Rapat Kerja



5. Sebagai Ajang Silahturahmi

 






Selain berfungsi sebagai agenda penting dalam organisasi, kegiatan rapat kerja ini pula menjadi sebuah momen silahturahmi dan weekend para pemuda, pelajar dan mahasiswa etnis Wabula. Hal ini didukung dengan lokasi kegiatan yang masih sangat alami dengan panorama alam yang cukup mendukung dalam bersantai. Semoga dengan kegiatan ini, HIPPMA Laswabul Kendari akan terus eksis dengan terealisasinya program kerjanya amieenn..

Silahkan Berlangganan !!
Untuk Melihat Informasi Terupdate !