Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Artikel
Kumpulan Tulisan Kami

Minggu, 09 April 2017

Pesan terakhir

Barangkali, inilah  kasus pembunuhan yang tak akan bisa saya pecahkan sepanjang karir saya sebagai detektif. Saya mendapat kiriman tiga mayat dalam peti mati. Semua dengan dengan kondisi kematian yang identik: leher terikat, ada bekas di seret, tusukan dibagian dada berpola persis dengan serup, sebutir peluru dikepala, lambung penuh racun, da pesan:

“Kami bertiga saling membenci, tapi kami sepakat mati baik baik, tentulah menyenangkan bila permusuhan kami di akhiri dengan cara kematian yang menurut kami paling indah. Kami harus mati dengan cara yang sama, agar tak ada lagi dendam di antar kami. Pada hari yang telah di tentukan, kami bertemu. Kami mendiskusikan bagaiman sebaiknya kami saling bunuh. Rasanya ini seperti perjamuan terakhir untuk kematian. Kami setuju mencoba beberapa cara. Pertama kami saling menjerat leher dengan tali, kemudian yng satu menyeret yang lain. Ternyata itu tak membuat kami mati. Lalu kami saling menusukan pisau ke jantung. Ini pun belum tuntas. Maka kami saling menembakan pistol: satu peluru ke kepala yang lain. Tapi ini pun tak membuat kami mati. Lalu kami melanjutkan menenggak racun. Tiap dari kami menyeduh racun yang sama, dan duduk melingkar masing masing memegang gelas, di ulurkan ke mulut sebelahnya. Serentak kami teguk racun itu.
Kami menulis pesan ini setelah mati. Diantara kami bertiga rupanya ada yang berkhianat, dan lolos dari kematian. Kami mengirimkan mayat kami, agar tuan detektif bisa menyelidiki: siapa diantara mayat kami bertiga yang berkhianat...”

Sampai hari ini, saya masih berdiri memendangi mayat dalam tiga peti mati itu      

Tidak ada komentar:
Write komentar

Silahkan Berlangganan !!
Untuk Melihat Informasi Terupdate !